Selamat Malam !! Berjumpa lagi dengan
gemar-akuntansi.blogspot.com Kali ini saya akan coba memaparkan sedikit tentang
BUKTI AUDIT.
Sifat dan keputusan bukti audit
Bukti
audit merupakan informasi yang akan digunakan oleh auditor untuk menentukan
kesesuaian antara yang diaudit dan kriteria tertentu yang telah di tetapkan. Bukti
audit dapat berupa informasi yang sangat persuasif maupun informasi yang kurang
persuasif. Contoh bukti audit yang sangat persuasif adalah hasil perhitungan
ulang oleh auditor atas bersarnya amortisasi atas beban dibayar di muka. Adapaun
contoh bukti audit yang kurang persuasif adalah
hasil tanya jawab dengan karyawan klien. Jadi, sifat bukti audit dapat
sangat bervariasi sesuai dengan kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa
laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Keputusan
penting yang dihadapi oleh auditor dalam menentukan jenis dan jumlah bukti
audit yang tepat adalah meliputi penentuan prosedur audit, ukuran sampel,
metode pemilihan sampel, dan penetapan waktu.
Prosedur
audit adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang harus
diperoleh selama audit berlangsung. Sebagai contoh, prosedur audit untuk
memverifikasi pembelian barang dagang adalah memeriksa jurnal pembelian dan
membandingkannya dengan jumlah yang tertera dalam formulir permintaan
pembelian, laporan penerimaan barang, serta faktur tagihan. Setelah prosedur audit
di tetapkan, auditor menentukan ukuran sampel. Sebagai contoh, auditor dapat
memilih ukuran sampel sebanyak 35 dari 300 faktur tagihan untuk dibandingkan
dengan jurnal pembelian. Ukuran sampel untuk setiap prosedur mungkin akan
berbeda antara audit satu dengan audit yang lainnya. Setelah ukuran sampel
untuk suatu prosedur audit ditentukan, auditor harus memutuskan metode
pemilihan sampel. Dalam contoh ini, auditor dapat memilih 35 invoice pertama,
atau 35 invoice dengan nilai terbesar, atau 35 invoice secara acak, atau 35
invoice yang menurut auditor paling mungkin mengandung salah saji, atau bisa
juga menggunakan kombinasi dari berbagai metode tersebut. Keputusan penetapan
waktu berkaitan dengan penentuan atau pemilihan tanggal sampel. Sebagai contoh,
auditor memutuskan untuk memeriksa secara acak sampel jurnal pembelian barang
dagang yang terjadi untuk satu tahun penuh dalam periode laporan keuangan yang
diaudit.
Ketepatan bukti
Bukti
dikatakan tepat apabila memenuhi karakteristik relevansi dan reliabilitas. Bukti
yang di anggap sangat tepat akan sangat membantu dalam meyakinkan auditor bahwa
laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Ketepatan bukti hanya terkait
dengan prosedur audit yang dipilih dan penetapan waktu, serta tidak dapat
diperbaiki dengan menambah ukuran sampel. Ketepatan hanya dapat diciptakan
melalui pemilihan prosedur audit yang lebih relevan dan dapat diandalkan.
Sehubungan
dengan relevansi bukti, bukti audit dikatakan tepat jika berkaitan dengan
tujuan audit yang akan diuji oleh auditor. Sebagai contoh, prosedur audit yang
relevan untuk mengidentifikasi pengiriman atau penjualan barang adalah yang
belum ditagih adalah dengan menelusuri laporan pengiriman barang ke faktur
penjualan, bukan sebaliknya. Menelusuri faktur penjualan ke laporan pengiriman
barang merupakan prosedur audit yang relevan untuk menguji tujuan audit khusus:
apakah transaksi penjualan yang dicatat adalah benar – benar untuk pengiriman
barang yang dilakukan kepada pelanggan nonfiktif. Relevansi hanya dapat
dipertimbangkan dalam tujuan audit khusus, karena bukti audit mungkin relevan
untuk tujuan audit yang satu tetapi tidak relevan untuk tujuan audit yang
lainnya.
Sehubungan
dengan reliabilitas bukti, bukti audit dikatakan tepat jika dapat diandalkan,
dapat dipercaya, atau layak dipercaya. Sama seperti relevansi, bukti dianggap
dapat diandalkan jika bukti tersebut sangat membantu dalam meyakinkan auditor
bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Sebagai contoh, prosedur
audit yang dapat diandalkan untuk menguji eksistensi saldo kas kecil dan saldo
persediaan barang dagang pada tanggal neraca adalah dengan melakukan
pemeriksaan fisik, yaitu masing – masing cash
opname dan stock opname. Contoh lainnya,
hasil konfirmasi secara tertulis dari bank merupakan bukti audit yang dapat
diandalkan untuk menguji keberadaan saldo kas di bank.
Secara
umum, keandalan bukti audit sangat tergantung pada:
- Independen penyedia bukti
- Efektivitas pengendalian internal klien
- Perolehan secara langsung oleh auditor
- Kualifikasi penyedia informasi dan juga auditor
- Objektivitas
- Ketepatan waktu
Kecukupan bukti
Kuantitas
bukti yang dikumpulkan akan menentukan kecukupannya. Kecukupan bukti diukur
dari ukuran sampel yang dipilih auditor. Untuk prosedur audit tertentu, bukti
yang diperoleh dari sampel sebanyak 100 pada umumnya lebih mencukupi disbanding
dengan dari sampel sebanyak 35. Selain ukuran sampel, metode pemilihan sampel
juga akan menentukan kecukupan bukti audit. Sampel yang terdiri dari item –
item populasi dengan nilai moneter yang besar pada umumnya dianggap sudah
mencukupi terutama apabila item – item ini merupakan bagian terbesar dari
jumlah total populasi.
Jenis bukti audit
Dalam
memutuskan prosedur audit mana yang akan digunakan auditor dapat memilihnya
dari delapan jenis bukti audit berikut:
Pemeriksaan fisik
Jenis
bukti ini paling sering dilakukan atas saldo kas kecil dan persediaan, tetapi
juga dapat diterapkan untuk memverifikasi sertifikat deposito, sekuritas
investasi, wesel tagih, dan aset berwujud. Pemeriksaan fisik merupakan cara
langsung untuk memverifikasi apakah suatu aset benar – benar ada. Pada umumnya,
pemeriksaan fisik adalah cara yang objektif untuk mengetahui kuantitas maupun
deskripsi aset. Dalam beberapa kasus, pemeriksaan fisik juga berguna untuk
mengevaluasi kondisi atau kualitas aset yang diperiksa.
Konfirmasi
Konfirmasi
adalah proses untuk mendapatkan respon dari pihak ketiga sebagai jawaban atas
suatu permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berkaitan dengan asersi
manajemen dan tujuan audit. Biasanya, auditor lebih memilih konfirmasi tertulis
disbanding dengan konfirmasi lisan karena konfirmasi tertulis lebih mudah
di-reviu oleh supervisor audit dan memberikan dukungan keandalan. Pada umumnya, konfirmasi relative mahal dan dapat
menimbulkan beberapa ketidaknyamanan bagi pihak – pihak yang diminta untuk
menyediakan konfirmasi ini.
Dokumentasi
Dokumentasi
adalah pemeriksaan atau penyelidikan oleh auditor atas dokumen dan catatan
klien untuk mendukung informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam
laporan keuangan. Sebagai contoh, formulir permintaan pembelian, laporan
penerimaan barang, serta faktur tagihan dari pemasok merupakan dokumen yang
perlu diperiksa oleh auditor untuk memverifikasi keakuratan catatan klien
tentang transaksi pembelian barang dagang. Dokumentasi telah digunakan secara
luas sebagai bukti audit, karena jenis bukti ini biasanya tersedia dengan biaya
yang relatif murah dan kadang – kadang merupakan satu – satunya jenis bukti
audit yang layakdan tersedia. Proses pemeriksaan atau penyelidikan oleh auditor
atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang tersaji atau
seharusnya tersaji dalam laporan keuangan disebut sebagai vouching.
Prosedur analitis
Prosedur
analitis menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun
atau data lainnya tampak wajar atau rasional. Sebagai contoh, melakukan
perbandingan antara total beban gaji dan jumlah tenaga personel bisa menunjukan
ada tidaknya pembayaran gaji yang tidak semestinya. Contoh lainnya, auditor
dapat membandingkan beban komisi dengan total penjualan bersih untuk menguji
kewajaran atas jumlah komisi yang dibayarkan.
Wawancara dengan klien
Wawancara
atau tanya jawab dengan klien merupakan suatu upaya untuk memperoleh informasi
secara lisan maupun tertulis dari klien sebagai bentuk respons atas pertanyaan
yang diajukan oleh auditor. Walaupun banyak bukti yang dapat diperoleh dari
klien melalui tanya jawab ini, namun jenis bukti ini biasanya tidak dapat
dianggap sebagai bukti yang meyakinkan karena diperoleh bukan dari pihak yang
independen dan mungkin berpihak kepada klien. Oleh sebab itu, apabila auditor
memperoleh bukti secara tanya jawab, auditor juga perlu memperoleh bukti
pendukung melalui prosedur lainnya.
Perhitungan ulang
Rekalkulasi
melibatkan pengecekan ulang atas sampel hitungan yang telah dilakukan oleh
klien. Pengecekan ulang ini merupakan pengujian atas keakuratan hasil
perhitungan klien. Sebagai contoh, auditor menghitung ulang besarnya beban
penyusutan aset tetap, beban amortisasi, nilai persediaan akhir, harga pokok
penjualan, dan nilai buku sekuritas investasi.
Observasi
Observasi
adalah penggunaan alat indera untuk menilai aktivitas klien. Sebagai contoh,
auditor dapat mengunjungi lokasi pabrik untuk memperoleh kesan umum atas
fasilitas klien, atau mengamati jalannya proses proses produksi, atau mengamati
cara kerja karyawan klien dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk
menentukan tingkat efisiensi dan efektivitas. Namun, observasi sering kali
kurang dapat diandalkan karena ada kemungkinan bahwa karyawan klien akan
mengubah perilakunya pada saat diamati oleh auditor. Biasanya, dihadapan
auditor, karyawan klien akan melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan
kebijakan perusahaan tetapi akan kembali melakukan hal yang biasa dilakukan
setelah auditor tidak mengamatinya.
Sekian informasi tentang BUKTI
AUDIT dari saya , Bagi yang ingin
menambahkan atau bertanya silahkan isi pada kolom komentar. Ikuti terus Update
terbaru darigemar-akuntansi.blogspot.com. Semoga
artikel ini dapat menambah informasi dan bermanfaat bagi anda.
Tag :
Auditing,
Teori Audit
2 Komentar untuk "Bukti Audit"
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)