Sistem biaya pesanan atau Job Order Costing sebagian dari kalian mungkin sudah pernah dengan tentang metode ini. Dalam implementasi nya sangat cocok untuk industri yang baru berkembang / tidak ada produksi massal.
Misal : Total Ongkos / Biaya Produksi sebuah meja dengan motif kuda adalah Rp. 10.000.000 dan dengan ongkos tersebut dapat diproduksi sebuah meja sebanyak 10 unit. maka nilai meja per unitnya adalah Rp. 10.000.000 / 10 = Rp. 1.000.000.
Ciri / Karakteristik dari Sitem Biaya Pesanan
Sistem Biaya Pesanan adalah : metode pengumpulan biaya / ongkos produksi suatu barang dengan menggunakan pesanan sebagai acuan nya / cost driverDengan metode ini, biaya atau ongkos untuk membuat suatu barang itu di kumpulkan sesuai dengan pesanan masing - masing. Dan biaya / ongkos per barangnya didapat dengan membagi total biaya produksi tersebut dengan jumlah barang yang di produksi pada periode tertentu.
Misal : Total Ongkos / Biaya Produksi sebuah meja dengan motif kuda adalah Rp. 10.000.000 dan dengan ongkos tersebut dapat diproduksi sebuah meja sebanyak 10 unit. maka nilai meja per unitnya adalah Rp. 10.000.000 / 10 = Rp. 1.000.000.
Ciri / Karakteristik dari Sitem Biaya Pesanan
- Proses produksi sangat bergantung pada pesanan, bahkan jika tidak ada pesanan maka bisa dibilang tidak akan ada produksi
- Spesifikasi dari produk bisa di custom dan tidak ada patokan khusus soal spesifikasinya, misalnya perusahaan akan memproduksi meja motif naga atau meja motif kuda. semua itu bergantung pada pesanan dari pelanggan
- Pesanan dari pelanggan yang menjadi cost driver dari produksinya
Syarat untuk mengaplikasikan Sistem Biaya Pesanan
- Setiap pesanan harus bisa di identifikasi dan di pisahkan antara satu dengan yang lainnya
- Harga pokok bisa di identifikasi per pesanan
0 Komentar untuk "Perhitungan Harga Pokok Produksi : Sistem Biaya Pesanan"