Membahas akuntansi dan peraturan perpajakan di Indonesia

Tips Menyusun Laporan Keuangan Untuk Perusahaan / Entitas Yang Belum Punya Laporan Keuangan

Sebagai seorang konsultan kadang dapet aja project atau kerjaan yang tidak biasa. hari ini ada sebuah perusahaan yang sudah beroperasi selama 3 tahun, akan tetapi belum mempunyai laporan keuangan atau bahkan pembukuan akuntansi yang bisa membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

kemudian ketika manajemen ingin mempunyai sebuah laporan keuangan akuntansi, ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah untuk kita. kemudian bagaimana cara nya agar entitas tersebut memiliki laporan keuangan ? Disini saya akan coba memberikan tipsnya.

1. Kumpulkan informasi umum sebanyak mungkin tentang entitas tersebut

Informasi adalah senjata. ungkapan ini mungkin tepat untuk menggambarkan situasi seperti ini. Karena informasi bisa banyak membantu untuk membuat laporan keuangan. Tidak harus informasi tentang keuangan, informasi seperti tanggal mulai beroperasi, apakah modal sudah di setor semua, adendum perjanjian sewa / asuransi, akta perusahaan dan yang lainnya. Mungkin informasi ini ada yang tidak di masukkan ke dalam laporan keuangan yang akan kita buat ( karena cut off 3 tahun ke depan ), akan tetapi biasanya informasi ini akan bermanfaat untuk laporan keuangan yang akan kita buat.

2. Kumpulkan informasi tentang aset perusahaan sebanyak mungkin di tanggal cut off

Sebisa mungkin kumpulkan informasi yang masih bisa di klasifikasi kan sebagai aset di tanggal pembukuan, seperti :
  1. uang kas kecil : saldo kas kecil bisa kita sesuaikan dengan jumlah uang kas yang ada di perusahaan, baik itu di laci maupun di brankas
  2. saldo bank : saldo uang di bank mudah sekali untuk di dapatkan, bisa dari rekening koran atau dari internet banking juga bisa
  3. uang muka pembelian barang / jasa : saldo ini didapat dari uang muka atas barang / jasa yang sudah di bayarkan oleh perusahaan kepada supplier
  4. uang muka untuk karyawan atau supir : saldo ini didapat dari uang muka yang sudah di keluarkan untuk keperluan internal, biasanya untuk karyawan / supir 
  5. sisa masa sewa kantor / peralatan lainnya ( sesuai dengan perjanjian sewa nya ) : jika perusahaan menyewa ruangan kantor, maka nilai sewa tersebut harus di kapitalisasi menjadi aset, akan tetapi sesuaikan juga dengan masa sewa nya
  6. jaminan sewa sesuai dengan perjanjiannya : biasanya jika perusahaan menyewa ruangan kantor maka ada jaminan yang harus di bayarkan, kemudian gunakan angka itu untuk di sajikan di bagian "aset lainnya"
  7. piutang dagang yang masih belum di terima pembayarannya ( sesuai dengan outstanding invoice ) : jika perusahaan mempunyai invoice yang belum dibayar alias "outstanding" invoice, maka sajikan nilai piutang + ppn nya di akun "Piutang Usaha"
  8. piutang lainnya non dagang yang belum di realisasikan pembayarannya ( bisa piutang ke pemegang saham, pihak berelasi, karyawan dan pihak ketiga ) : jika perusahaan memiliki piutang non-dagang maka sajikan lah di akun ini "piutang non - dagang"
  9. aset tetap berwujud yang dimiliki oleh perusahaan : jika perusahaan memiliki aset tetap / berwujud seperti ; mobil, gedung, komputer, furnitur, mesin dan lainnya, maka buat lah tabel penyusutan dan sertakan harga perolehan aset tetap tersebut dan akumulasi penyusutannya
jika informasi ini sudah di dapat semua, masukkan nominal setara rupiahnya ke dalam laporan posisi keuangan pada tanggal yang ingin di buat. 

3. Kumpulkan informasi tentang kewajiban perusahaan sebanyak mungkin di tanggal cut off

sebisa mungkin kumpulkan informasi yang masih bisa di klasifikasi kan sebagai kewajiban di tanggal pembukuan, seperti :
  1. utang ke pemasok ( supplier ) : utang ke pemasok bisa kita ambil dari outstanding invoice dari supplier yang masih belum di bayar ( sesuaikan juga dengan tanggal pelaporan yang akan di buat ), total dari outstanding invoice ini akan kita tampung di akun "Utang usaha" / "Account Payable"
  2. utang lain - lain : utang ke pihak lain selain pemasok / supplier ini bisa kita ambil dari berbagai sumber seperti ; utang ke pemegang saham, utang ke karyawan dan utang ke pihak ketiga. total dari outstanding invoice ini akan kita tampung di akun "Utang lain - lain" / "Other Payable"
  3. utang pajak : jangan lupakan kewajiban perpajakan perusahaan, kita bisa ambil dari SPT yang di laporkan oleh perusahaan. kewajiban perpajakan ini akan kita tampung di akun "Utang pajak" / "Tax Payable"
  4. utang bank : terkadang perusahaan mempunyai utang bank baik itu jangka pendek atau jangka panjang. pastikan kita mempunyai informasi ini. Informasi utang bank biasanya mudah di temukan karena tercantum jelas di perjanjian / akta perjanjiannya
  5. utang leasing : utang ke pihak leasing juga harus kita masukkan ke dalam laporan posisi keuangan, informasi ini juga mudah kita dapatkan karena biasanya perusahaan mempunyai tabel rincian pembayaran leasing
  6. uang muka penjualan : apabila perusahaan mempunyai uang muka penjualan yang di terima dari pelanggan / customer, maka informasi itu juga wajib untuk kita sortir dan masukkan ke dalam laporan posisi keuangan
4. Sesuaikan nilai modal disetor dengan yang tertera di akta perusahaan

jika entitas adalah sebuah PT, maka pasti ada akta pendirian perusahaan dan kita akan memasukan angka modal disetor ke dalam ekuitas perusahaan. ingat, jangan lupa tanyakan apakah modal sudah disetor semuanya atau belum.

5. Tentukan nilai Laba ditahan / "Retained Earning"

Semisalnya perusahaan belum pernanh mempunyai laporan keuangan akutansi, sedangkan perusahaan sudah berjalan selama 10 tahun. kita tidak mungkin mundur ke kondisi 10 tahun yang lalu dan mulai melakukan pembukuan secara manual. Jadi solusi singkat dan wajar nya adalah selisihkan Aset dengan Liabilitas + Ekuitas lalu masukkan angka tersebut ke dalam saldo Retained Earning. 

Jika ke 5 langkah tersebut sudah di lakukan, harusnya perusahaan sudah mempunyai saldo awal untuk Laporan Posisi Keuangan. dan harusnya sudah siap untuk menjalani pembukuan di periode berikutnya.

Semoga artikel ini bisa membantu pembaca dalam menyusun laporan keuangan / setup laporan keuangan. Terima kasih sudah berkunjung
Tag : Jurnal
0 Komentar untuk "Tips Menyusun Laporan Keuangan Untuk Perusahaan / Entitas Yang Belum Punya Laporan Keuangan"

Back To Top