Membahas akuntansi dan peraturan perpajakan di Indonesia

Liabilitas Jangka Panjang dan Obligasi

Instrument pembiayaan berjangka panjang saat ini telah lazim dipergunakan oleh perusahaan yang membutuhkan dana besar untuk melakukan aktivitas – aktivitas yang berdimensi strategis dan membutuhkan periode pelaksanaan lebih dari satu tahun seperti perluasan operasi, akuisisi, menambah kapasitas produksi, atau alasan lainnya.

Salah satu jenis pembiayaan jangka panjang tersebut adalah obligasi. Pembiayaan dengan menggunakan obligasi akhir – akhir ini menjadi alternatif yang dilirik oleh manajemen disbanding dengan penerbitan saham. Manajemen lebih memilih pembiayaan dengan penerbitan obligasi karena pertimbangan berikut :
  • Bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak
  • Kendali atas perushaaan tidak berpindah tangan
  • Suku bunga pasar mungkin lebih menguntungkan daripada harga pasar saham
  • Efek financial leverage, artinya dengan menggunakan instrument berbasis utang, akan meningkatkan laba per saham dibandingkan dengan instrument pembiayaan modal.

Namun perlu disadari, obligasi juga mengandung kelemahan dibanding saham. Perusahaan penerbit harus selalu membayar bunga meskipun sedang merugi, sementara dividen hanya dibagikan apabila perusahaan memperoleh laba.

Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang akan dibayar atau diselesaikan dalam periode lebih dari satu tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan, mana yang lebih panjang.

Dasar pengaturan
  • PSAK 1 ( Revisi 2009 ) tentang Penyajian Laporan Keuangan
  • PSAK 55 ( Revisi 2006 ) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

Kewajiban jangka panjang akan diakui dalam neraca pada saat tanggal pengeluarannya. Tentu saja, setelah semua perjanjian antara debitur dan kreditur diselesaikan. Jadi timbulnya kewajiban jangka panjang ini selalu disertai dengan pemenuhan aspek – aspek formal terlebih dahulu.

Kewajiban ini akan tetap diakui dalam neraca sampai kewajiban tersebut diselesaikan. Pada banyak kasus, penyelesaian kewajiban jangka panjang terjadi pada saat jatuh temponya dengan pembayaran pokok utang beserta bunga yang masih terutang dan debitur tidak punya kewajiban lagi di masa mendatang kepada kreditur. Tetapi ada kalanya, debitur mennginginkan penyelesaian sebelum tanggal jatuh temponya karena alasan tertentu, sepanjang telah diatur dalam perjanjian terdahulu.

Obligasi adalah surat utang dengan janji untuk membayarkan jumlah tertentu pada tanggal yang telah disepakati ditambah dengan pembayaran bunga secara berkala pada tingkat bunga yang telah dinyatakan dalam perjanjian. Ada beberapa kejadian yang perlu diperhatikan terkait dengan timbulnya obligasi, yaitu:
  • Pencatatan pada saat tanggal terbit atau pembeliannya serta pengakuan atas biaya emisi obligasi
  • Pengakuan atas bunga yang berlangsung selama masa edarnya
  • Amortisasi atas diskonto atau premium
  • Pencatatan untuk penghentian peredaran obligasi

Konsep – konsep yang perlu dipahami untuk akuntansi obligasi:
  • Obligasi mengenal dua jenis bunga yaitu suku bunga yang ditetapkan tertulis pada sertifikat obligasi atau disebut juga bunga nominal dan suku bunga pasar / suku bunga efektif
  • Pada saat penjualan obligasi bisa terjadi 3 kemungkinan, yaitu : bunga nominal sama dengan bunga pasar, bunga nomonal lebih kecil dari bunga pasar, atau bunga nominal lebih besar dari bunga pasar. Hal ini tergantung pada kondisi perusahaan, keamanan investasi dan faktor – faktor lain
  • Apabila stated rate lebih kecil dari market rate, maka obligasi dijual dengan diskonto, sebaliknya apabila stated rate lebih besar market rate obligasi dijual dengan premium. Selain faktor tersebut, nilai penjualan obligasi juga sangat dipengaruhi tingkat resiko dari si penerbit obligasi. Apabila, berdasarkan hasil penilaian independen dari lembaga pemeringkat efek, menunjukan rating yang bagus, maka kecil kemungkinan obligasi dijual dibawah nilai nominal
  • Nilai obligasi adalah nilai sekarang dari nilai jatuh tempo obligasi ditambah dengan nilai sekarang dari pembayaran bunga periodiknya. Suku bunga pasar dipergunakan untuk mendiskontokan nilai jatuh tempo obligasi
  • Premium dan diskonto akan diamotisasi sepanjang masa edar obligasi metode bunga efektif
  • Amortisasi diskonto akan menyebabkan biaya bunga meningkat, sebaliknya amortisasi premium akan menyebabkan biaya bunga menurun
  • Biaya transaksi yang merupakan biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan, penerbitan atau pelepasan aset keuangan atau kewajiban keuangan. Biaya tambahan adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh, menerbitkan atau melepas instrument keuangan.
0 Komentar untuk "Liabilitas Jangka Panjang dan Obligasi"

Back To Top